Selasa, 26 April 2011


Perbaikan status kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi merupakan salah satu upaya pokok dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM mencetak mahasiswa dengan gelar MPH dengan kekhususan Kesehatan Ibu dan Anak – Kesehatan Reproduksi. Melalui program pendidikan ini diharapkan dapat ikut berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan derajat kesehatan reproduksi tidak hanya pada skala nasional, tetapi juga pada skala global.

Minat KIA-KR memiliki berbagai dosen dengan multi disiplin keilmuan dan kegiatan penelitian yang sangat membantu peningkatan pengetahuan mahasiswa. Sebagian besar dari mereka juga bekerja dibidang yang berkaitan langsung dengan masalah-masalah kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual, kesehatan ibu dan anak, kesehatan keluarga, keluarga berencana, dan kependudukan. Selain dosen tetap dari lingkungan Fakultas Kedokteran UGM, program memiliki dosen-dosen tamu berasal dari pengelola program yang sangat berpengalaman dibidang ilmuannya, terutama dari BKKBN dan Departemen Kesehatan.

Penelitian, evaluasi dan pelayanan adalah bagian integral yang tidak terpisahkan dari program akademik dan kegiatan pengajaran, sehingga diharapkan dalam proses belajar mengajar ini mahasiswa dapat menghasilkan keilmuan dan pemikiran-pemikiran baru melalui penelitian, peningkatan ketrampilan teknis, dan pengetahuan kepemimpinan yang diperoleh selama pendidikan. Dalam rangka meningkatkan kapasitas insitusi, kami bekerjasama dengan institusi-institusi pendidikan dan penelitian dari negara-negara sedang berkembang dan negara maju, seperti dengan The Johns Hopkins Universisty, USA dan Umea University, Swedia serta INDEPTH-Network untuk kegiatan penelitian di bidang kesehatan dan kependudukan.

Mahasiswa pada Program S2 minat Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan Reproduksi dapat berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Beberapa berasal dari Departemen Kesehatan, BKKBNd dan institusi-institusi akademik. Minat ini menyediakan calon-calon tenaga di bidang institusi akademis, administrasi, kebijakan dan evaluasi dalam bidang Kesehatan Reproduksi. Mahasiswa akan diasah kepintaaran dan keahliannya menjadi peneliti yang handal dan atau menjadi manajer program yang bervisi dan berwawasan luas dan menjadi pemimpin dalam bidang kesehatan Reproduksi. Diharapkan melalui sistim pengajaran dan penelitian, para alumni akan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam dalam bidang kesehatan ibu dan anak-kesehatan reproduksi sehingga mampu untuk mengidentifikasi, membuat prioritas, merencanakan, mengimplementasikan, mengembangkan, dan mengevaluasi program penanggulangan masalah Ibu dan anak-Kesehatan Reproduksi, terutama berkaitan dengan sasaran pembangunan global (The Milenium Develpoment Goals atau disingkat MDGs).
Minat Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan reproduksi terdiri dari tiga (3) bidang konsentrasi cabang keilmuan, yaitu: 1) Bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), 2) Bidang Epidemiologi Reproduksi dan Perinatal (ERP), dan 3) Bidang Kesehatan Keluarga dan Kependudukan (K3).

1. Konsentrasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Konsentrasi KIA memiliki fokus pada kebutuhan ibu dan anak secara holistik ditingkat nasional maupun global. Konsentrasi ini memungkinkan mahasiswa untuk mengkombinasikan minatnya antara ilmu kesehatan ibu dan anak dengan pengetahuan lain yang lebih luas dan bersifat interdisipliner, misalnya antara kesehatan masyarakat dengan ilmu kedokteran, biologi, psikologi, ekonomi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Konsentrasi KIA memiliki cakupan perkuliahan secara multidisilpiner pada aspek-aspek kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi, anak dan remaja serta usia produktif dan usia lanjut.

2. Konsentrasi Epidemiologi Reproduksi dan Perinatal (ERP)
Konsentrasi Epidemiologi Reproduksi dan Perinatal memfokuskan pada temuan terbaru secara epidemiologis tentang hubungan antara sebab-akibat, etiologi, perilaku dan genetik serta mekanisme pencegahan terhadap penyakit-penyakit reproduksi dan kondisi-kondisi perinatal. Konsentrasi ini akan mencakup penelitian epidemiologi pada pembahasan masalah kontrasepsi, kesuburan, kehamilan, menopause, STD, HIV/AIDS, aborsi, serta kondisi keganasan alat-alat reproduksi. Mahasiswa akan diperkenalkan tentang metode yang digunakan dalam penelitian epidemiologi reproduksi.
Konsentrasi epidemiolgi reproduksi dan perinatal akan melatih mahasiswa ke dalam proses penelitian, praktek dan kebijakan untuk intervensi secara epidemiologis, termasuk kehamilan dan kelahiran, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan seksual, HIV/AIDS serta isu kesehatan keluarga dan perilaku yang terkait di populasi.
3. Konsentrasi Kesehatan Keluarga dan Kependudukan (K3)
Konsentrasi minat kesehatan keluarga dan populasi dirancang untuk menyediakan pondasi yang kokoh bagi para pekerja kesehatan masyarakat si seluruh dunia, khususnya di negara-negara miskin seperti Indonesia. Analisis demografi merupakan perangkat penting untuk pengukuran mortalitas, fertilitas dan perilaku reproduksi. Beberapa mata kuliah mengilustrasikan bagaimana model dan tehnik estimasi demografi yang dapat diaplikasikan pada assesment beban penyakit, khususnya yang berhubungan dengan kondisi kesehatan reproduksi. Mata kuliah lainnya menjelaskan metode-metode utama dari pengumpulan data dan analisis, khusunya yang menggunakan data dalam skala abesar dari survailan CHNRL atau data sekunder seperti sensus atau survei nasional. Walaupun perkuliahan ini umumnya kuantitatif, pemahaman tentang nilai kualitatif dan pendekatan etnografi juga sangat dianjurkan.
Program akademik pada konsentrasi ini difokuskan pada dinamika kependudukan dalam kaitannya dengan ukuran, struktur, serta karakteristik, dan pada faktor penentu dan konsekuensi perubahan dalam perilaku reproduksi dan seksual.



Wanita Perlu Pahami Kesehatan Reproduksi
PDF
Cetak
E-mail

Ditulis oleh Meike Agustina   
Sabtu, 30 Oktober 2010 09:30
Masalah kesehatan reproduksi perlu mendapat sosialiasi yang luas agar para calon ibu mengetahui persoalan reproduksi yang akan dialaminya berikut mendapatkan jalan keluar dari persoalan tersebut. "Tanpa mengenal organ kesehatan reproduksi dengan baik maka dikhawatirkan para calon ibu buta sama sekali dan akhirnya bisa berakibat pada keharmonisan hubungan suami isteri," kata Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Hilaluddin Nasir di Bengkulu.

Dia mengatakan, kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang baik, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat dari aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Masalah kesehatan reproduksi, katanya, terkait dengan terganggunya sistem, fungsi dan proses alat reproduksi, yang dapat berakibat pada keharmonisan hubungan suami-isteri bahkan dapat mengganggu kelancaran proses kehamilan dan persalinan.

Untuk itu dia berharap, setiap pasangan suami-isteri disarankan untuk memeriksa dan merawat organ kesehatan reproduksi masing-masing agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik dan normal. Usia ideal perkawinan untuk laki-laki minimal 25 tahun dan perempuan minimal 21 tahun. "Usia 25 tahun bagi laki-laki sudah dianggap matang dari segi emosi, ekonomi dan sosial," katanya.

Begitupun usia 21 tahun sudah dianggap matang bagi perempuan dari segi emosi, kepribadian dan sosialnya. Khusus untuk perempuan menurutnya, usia kurang dari 21 tahun, rahim dan pinggulnya belum berkembang dengan baik, sehingga kemungkinan terjadi kesulitan dalam persalinan.

Dikatakan, kehamilan yang sehat, suatu kondisi sehat fisik dan mental ibu dan janin yang dikandungnya. Kehamilan yang sehat dicirikan oleh cukup bulan (matur) sekitar 38 sampai 40 minggu (280 hari). "Berat badan ibu idealnya meningkat 0,5 kg perminggu atau 6,5 sampai 16 kg selama masa kehamilan dengan disertai peningkatan berat badan janin yang sesuai dengan umur kehamilan," katanya.

Mengenai tekanan darah tidak lebih dari 120/80 mm Hg. Untuk itu maka selama masa kehamilan perlu istirahat yang cukup, minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.

Menurutnya, perlu menghindari terlalu muda untuk hamil usia kurang dari 21 tahun. Terlalu tua untuk hamil usia lebih dari 35 tahun. Terlalu sering hamil beresiko tinggi dan terlalu rapat jarak kehamilan juga beresiko.


G-Spot dan Kesehatan Reproduksi Wanita
Posted by Admin on February 8, 2011 in Kesehatan Wanita | 4 Comments
Berdasarkan definisi dari Departemen Kesehatan, diketahui bahwa kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan baik sebelum menikah maupun sesudah menikah.
Anatomi Alat Reproduksi Wanita
http://www.seksualitas.net/wp-content/uploads/2011/02/vagina_wanita-300x231.gifAlat reproduksi sendiri adalah bagian-bagian tubuh kita yang berfungsi dalam melanjutkan keturunan. Alat reproduksi wanita berbeda dengan alat reproduksi laki-laki. Di artikel ini kita akan lebih khusus membahas sistem reproduksi wanita dan bagian-bagiannya.
Alat reproduksi wanita terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan luar. Bagian dalam memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah yg berambut, berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
  2. Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah yang tidak berambut dan memiliki jaringan serat sensorik yang luas yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.
  3. Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian luar dan dalam.
Sementara itu alat reproduksi wanita bagian luar memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Vagina bagian luar, yang merupakan jalan keluar bagi darah haid dan jalan keluar ketika bayi lahir (sifatnya sangat lentur sehinggga bayi dapat keluar melalui vagina).
  2. Leher rahim (cervix), yang merupakan penghubung antara vagina dan rahim.
  3. Rahim (uterus), tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur tidak dibuahi, maka sel telur menempel ke dinding rahim. Selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir keluar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid (menstruasi).
  4. Saluran telur (tuba falopii), yaitu dua saluran yang terletak sebelah kanana dan kiri rahim yang berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur.
  5. Dua buah indung telur ( ovarium), berfungsi memproduksi sel telur dan hormon peremputan yaitu estrogen dan progesterone. Atas pengaruh hormon, sebanyak satu sampai dua sel telur masak setiap bulan , lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim ini akan menebal, yang sebetulnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.
Nah… apakah tanda-tanda kematangan alat reproduksi wanita? Kematangan alat reproduksi wanita ditandai oleh terjadinya haid pertama, yaitu disebut menarche. Biasanya kita menyebut anak remaja wanita yang demikian sudah akil baligh, yang dimulai sekitar umur 8-12 tahun. Bila seorang wanita sudah mengalami menarche, itu artinya tubuhnya sudah menghasilkan sel telur yang bisa dibuahi sperma yang dihasilkan oleh tubuh laki-laki, dan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan.
Letak G-Spot Wanita
http://www.seksualitas.net/wp-content/uploads/2011/02/letak_gspot-300x269.jpgSelain alat reproduksi tadi, Anda juga perlu mengenali satu area lagi yang sering disebut G-Spot. Menemukan titik g-spot wanita adalah impian semua pria. G-Spot (Grafenberg Spot) saat ini sering dibahas di berbagai media.
Titik G-Spot adalah sebuah ruang sempit dibalik tulang pubis wanita ini yang apabila tersentuh akan memberikan sensasi yang luarbiasa (baca: Menyingkap Misteri Titik G-Spot Wanita)
Titik G-Spot dapat ditemukan dengan memasukkan jari-jari ke dalam Vagina dengan telapak tangan menghadap ke depan. Dengan menyentuh dan memainkan bagian ini dengan perlahan, dapat membuat pasangan wanita mendapatkan orgasme yang kuat.
G Spot juga dapat terstimulasi dengan baik saat bercinta dengan posisi doggy style atau spooning.
Nah… berbekal pengetahuan anatomi tubuh dan alat reproduksi, tentunya Anda kini dapat mempersiapkan diri untuk menikmati saat-saat indah bersama. Jangan takut untuk mencoba dan mengekplorasi tubuh pasangan, karena kreativitas memang merupakan elemen yang sangat penting untuk membina hubungan intim yang senantiasa penuh gairah.

Selasa, 12 April 2011

Tugas 2


Berawal dari selembar amplop yang berisikan keputusan kelulusan dimasa sekolah menengah pertama (SMA). Berbagai perencanaan sudah kuceritakan ke orang tua, hingga keputusan kelulusan itu aku dapat dari amplopyang bertuliskan lulus.
                Berterima kasih kepada ALLAH SWT, orang tua serta guru-guru yang pertama aku lakukan. Dan kini kuberanjak kemasa pendidikan yang lebih tinggi dan membawa aku menuju kedewasaan. Kesibukan dalam mendaftarkan diri di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Generasi kini menyita waktu dan tenagaku, namun saat aku dinyatakan diterima untuk menuntut ilmu di STIKES BIGES adalah suatu kebanggaan yang aku lakukan buat orang tua terutama pribadiku, dan kini aku mulai mendapat status baru yaitu seorang MAHASISWA.
                Status Mahasiswa yang pertama kali aku pegang adalah  tantangan hidup baru buatku, Menuntut ilmu yang tekun didunia kesehatan selama 3 tahun ini belum sama sekali terlintas dan bahkan aku belum tau apakah aku mampu atau tidak selam 3 tahun kedepan.
                Suasana waktu duduk di SMA rasanya jauh beda ketika menjadi Mahasiswa, waktu demi waktu telah kujalani, Proses perkuliahan sudah kudapatkan, namun yang membuatku tetap semangat menjalani perkuliahan di STIKES BIGES adalah sahabat atau saudara baru yang kupunya saat ini, mengenal mereka merupakan anugrah terindah dari ALLAH SWT. Berbagai sifat, perilaku, dan gaya hidup dari mereka membuat pribadiku mempelajari kedewasaan dalam bertindak dan mengambil keputusan.
                Tak terasa kini aku telah duduk disemester II segala perubahan yang ku alami menjadikan ku menjadi orang yang lebih bertanggung jawab pada diri sendiri , dalam hati kecilku ku panjatkan doa kepada ALLAH SWT apa yang kujalani saat ini semoga dapat bermanfaat kepada diri,keluarga dan masyakat nantinya .Harapanku hanya satu aku hanya dapat lulus dengan nilai yang dapat di banggakan baik untuk diriku dan orang tua ku.
                Saat ini menjadi Mahasiswa di STIKES BIGES dalah jalan yang kupilih untuk menjadi orang yang sukses dan juga menjadi kebanggaan bagI keluarga dan berguna bagi orang lain yang membutuhkan jasaku kedepannya.Tak lupa ku ucapkan banyak terima kasih buat rekan-rekan mahasiswa STIKES BIGES angkatan 2010/2011 dan sahabat sejatiku Bunda selaku ketua tingkat yang selalu memberi support dan membimbingku ,Riska soraya, Nursajra Amelia , St guslianti,St mardewi dan rekan-rekan yang selalu membuatku “SMILE”Smoga persahabatan ini tetap ABADI. AMIEN